- Back to Home »
- farmasi »
- MASERASI
Posted by : andry natanel
MASERASI

Ekstrak adalah sediaan cair yang dibuat
deangan cara m yaitu direngekstraksi bahan nabati yaitu direndam menggunakan
pelarut bukan air (non polar) atau setengah air , misalnya etanol encer, selama
periode waktu tertentu sesuai dengan aturan dalam buku resmi kefarmasian
(Depkes RI,1995)
2.3.1
Prinsip Kerja Metode Maserasi
Prinsip maserasi adalah ekstraksi zat aktif
yang dilakukan dengan cara merendam serbuk dalam pelarut yang sesuai selama
beberapa hari pada temperature kamar terlindung dari cahaya, pelaut akan masuk
kedalam sel tanaman melewati dididing sel. Isi sel akan larut karena adanya
perbedaan konsentrasi antara larutan didala sel dengan diluar sel. Larutan yang
konentrasinya tinggi akan terdeak keluar dan diganti oleh pelarut dengan
konsentrasi redah (proses difusi). Peristiwa tersebut akan berulang sampai
terjadi keseimbangan antara larutan didalam sel dan larutan diluar sel (Ansel,
1989).
Maserasi biasanya dilakukan pada temperatur
15o-20o C dalam
waktu selama 3 hari sampai bahan-bahan yang larut , melarut (Ansel, 1989). Pada
umumnya maserasi dilakukan dengan cara 10 bagian simplisia dengan derajat
kehalusan yang cocok, dimasukan kedalam bejan kemudian dituangi dangan 75
bagian cairan penyari, ditutup dan dibiarkan selama 5 hari, terlindung dari
cahaya, sambil berulang-ulang diaduk. Setelah 5 hari diserkai, ampas diperas. Pada
ampas ditambah cairan penyari secukupnya, diaduk dan diserkai sehingga diperoleh seluruh sari
sebanyak 100 bagian. Bejana ditutup dan dibiarkan ditempat sejuk, terlindung
dari cahaya, selama 2 hari kemudian endapan dipisahkan.
2.3.2 Pelarut Yang Digunakan Dalam Metode Maserasi
Farmakope Indonesia menetapkan bahwa sebagai
cairan penyari adalah air, etanol, etanol-air atau eter. Etanol dipertimbangkan seba gai penyari
karena lebih selektif, kapang dan kuman sulit tumbuh dalam etanol 20% keatas,
tidak beracun, netral, absorbsinya baik,
etanol dapat bercampur dengan air pada segala perbandingan dan panas
yang diperlukan untuk pemekatan lebih sedikit
Etanol dapat melarutkan alkaloid basa, minyak
menguap, glikosida, kurkumin, kumarin, antrakinon, flavonoid, steroid, damar dan klorofil. Lemak, malam , tanin dan
saponin hanya sedikit larut. Dengan
demikian zat pengganggu yang
terlarut hanya terbatas.
Untuk meningkatkan penyarian
biasanya menggunakan
campuran etanol dan
air. Perbandingan jumlah
etanol dan air tergantung pada bahan yang disari (Meyna,s.dkk.
Laporan praktikum galenika maserasi curcuma aerugenusa. F-mipa Universitas Sebelas
Maret hal.3)
terima kasih! sangat bermanfaat
ReplyDeletemaav kakak... saya hanya ingin bertanya...
ReplyDeletedaftar acuan yang kaka pakai itu dari mana saja ya... kok gak d cantumin...(?)
terimakasih
Makasi kak, materinya dadi referensi tugas saya.www.riantobtabi.com
ReplyDeleteSaya dari elektromedik. Mau bikin alat pengaduk maserasi. Jadi apakah bisa kita diskusi
ReplyDeletekalau maserasi yang di mikroteknik itu bagaimana ya?
ReplyDeleteKak mekanisme kerja alatnya itu gimana yah kak? Ini udah nyari materinya gak dapet terus
ReplyDeleteMengapa proses maserasi btuh wktu 3 hari?
ReplyDelete